DISUSUN
OLEH
NAMA: LUCKY HEDIATI
NIM : AK816038
PRODI : DIII ANALIS KESEHATAN
NAMA: LUCKY HEDIATI
NIM : AK816038
PRODI : DIII ANALIS KESEHATAN
DOSEN
PENGAMPU:
RATNA RESTAPATY, M. Pd
RATNA RESTAPATY, M. Pd
Pada
penelitian terdahulu oleh (Lidya Valda Mamoto dan Fatimawali Gayatri
Citraningtyas, 2013) Program Studi Farmasi Fakultas MIPA UNSRAT Manado yang
berjudul “ANALISIS RHODAMIN B PADA LIPSTIK YANG BEREDAR DI PASAR KOTA MANADO” dengan
hasil penelitian yang dilakukan pada 9 sampel lipstik yang beredar di pasar
Kota Manado tidak teridentifikasi adanya zat warna Rhodamin B. Berdasarkan latar belakang diatas
maka saya dapat membuat artikel konseptual dengan judul Identifikasi Lipstik yang dicurigai Mengandung Rhodamin B yang beredar
di Pasar Paringin 2017
Sebelumnya apakah kalian tahu apakah lipstik itu?
Lalu apa hubungannya dengan Rhodamin B ? Ayo mari kita bahas bersama-sama :)
Lipstik
Menurut Wasitaatmadja (1997) menyatakan bahwa
Kosmetik berasal dari kata kosmein (Yunani) yang berarti ”berhias”. Bahan yang
dipakai dalam usaha untuk mempercantik diri ini, dahulu diramu dari bahan-bahan
alami yang terdapat di sekitarnya. Sekarang kosmetik dibuat manusia tidak hanya
dari bahan alami tetapi juga bahan buatan untuk maksud meningkatkan kecantikan.
Salah satunya adalah lipstik.
Menurut Engrasser (2000) menyatakan bahwa Lipstik
adalah kosmetik yang diterapkan pada bibir untuk menentukan bentuk dan memberi
warna serta perlindungan terhadap lingkungan sekitar.
Menurut Mitsui, T. (1997) menyatakan bahwa
syarat lipstik yang baik adalah:
1.
Tidak mengiritasi atau menimbulkan alergi pada bibir.
2.
Penampilan menarik, baik warna, bau, rasa maupun
bentuknya.
3.
Memberikan warna yang merata pada bibir.
4.
Stabil dalam penyimpanan.
5.
Tidak meneteskan minyak, permukaannya mulus, tidak
berbintik-bintik, atau memperlihatkan hal-hal yang tidak menarik.
6.
Melapisi bibir secara mencukupi.
7.
Dapat bertahan di bibir.
8.
Cukup melekat pada bibir, tetapi tidak sampai lengket.
9.
Melembabkan bibir dan tidak mengeringkannya
(Gambar 2.1.1)
Menurut
Dewi, Irma Yulia (2012) menyatakan bahwa ciri-ciri lipstik asli:
1.
Lipstik masih bersegel dan diberi
tanggal kadaluarsa serta sertifikat BPOM.
2. Coba
lipstik dipunggung tangan, tekstur lipstik lebih halus, warna yang dihasilkan
merah alami dengan hanya sekali oles.
3. Lipstik
palsu pada umumnya dioleskan secara berulang-ulang untuk menghasilkan warna
merah yang merata.
4. Saat
dicoba, tidak terasa panas serta tidak menimbulkan iritasi.
Menurut Putrinda, A
(2015) menyatakan bahwa ada beberapa kandungan-kandungan berbahaya yang ada
pada lipsk, yaitu:
1. Metylparaben
Metylparaben adalah bahan pengawet
makanan yang cara kerjanya ialah mencegah timbulnya jamur (fungi) selain
sebagai pengawet makanan metylparaben juga dipakai sebagai bahan campuran
kosmetik supaya tidak berjamur. Efek dari penggunaan jangka panjang ini ialah
dapat menyebabkan kanker.
2. Propylparaben
Propylparaben adalah bahan sintetis yang
digunakan sebagai bahan pengawet dalam obat-obatan, terdapat didalam serangga
dan buah-buahan. Bersifat toxic (beracun) serta dapat menyebabkan kanker.
3.
Retinyl Palmitate
Retinyl Palmitate
adalah bahan sintetis yang ada didalam suplemen Vitamin A dan tersedia dalam
benuk minyak ataupun kering. Jika digunakan berlebih dapat menyebabkan gangguan
reproduksi pada wanita.
4.
Colorant
Colorant adalah bahan pewarna pada mesin tinting,
setiap mesin tinting menyediakan 12 sampai 16 tabung warna tergantung jenis dan
merk mesin tinting yang digunakan. Penggunaan colorant ini dalam jangka panjang
dapat menyebabkan kerusakan pada organ.
5.
Tocopheryl Acetate
Tocopheryl Acetat adalah sejenis Vitamin E yang
berfungsi sebagai Moisturizer dan Antioxidant, namun jika digunakan secara
berlebihan dapat menyebabkan rasa terbakar dan bersisik pada kulit.
6.
Rhodamin B
Rhodamin B adalah salah satu bahan pewarna sisntetis
makanan yang dilarang penggunaannya di Indonesia utamanya sejak 1985 melalui
peraturan Menteri Kesehatan serta WHO yang telah resmi mengumumkan bahwa zat
tersebut berbahaya karena kandungan logam berat dan sifat kimiawinya, dapat menyebababkan
kerusakan organ, kanker.
Lipstik menjadi sangat populer di kalangan kaum hawa
sekarang ini, hal ini dapat dibuktikan dengan berbagai macam merk jenis lipstik
yang dijual belikan di pasar hingga pusat perbelanjaan sekelas Mall. Bentuk dan
harga tak menjadi halangan kaum hawa untuk memiliki "si mungil" ini
sekalipun harus mengeluarkan uang yang cukup besar. Mulai dari lipgloss,
liptint, lipbalm, dll dengan berbagai macam kandungan bahan alami maupun
sentetis yang ada didalamnya.
Menurut
Dewi, Irma Yulia (2012) menyatakan bahwa ada beberapa kategori lipstik:
- Matte: kandungan pigmen lebih banyak yang menyerap cahaya, tapi kandungan minyaknya lebih sedikit, sehingga menimbulkan efek polesan yang tidak mengilap dan lebih terlihat powderi.
- Satin: menghasilkan polesan antara glossy dan matte. Jadi, warna tetap keluar tanpa efek glossy yang sangat mengkilap.
- Cream: hasil polesan dari lipstik jenis ini lebih mirip dengan matte, tapi terasa lembut di bibir. Cocok untuk daerah beriklim dingin, tetapi ckup berat jika digunakan di daerah tropis seperti Indonesia.
- Transferproof: sifatnya tahan lama berkat teknologi silikon non-volatile, tidak mudah menempel di baju atau di pipi.
- Lip Care atau Lip Vitamin: Yaitu treatment campuran antara pewarna bibir dan vitamin bibir yang dikemas dalam bentuk stik, bertekstur lembut, mengandung pelembab dan memberi efek berkilau.
- Lacquer: Yaitu lipstik berbahan dasar gel, dikemas dalam botol atau wadah kecil. Memberi kesan halus dan lembut pada bibir dalam berbagai nuansa warna.
Rhodamin B
9-(2-carboxyphenyl)-6-diethylamino-3-xanthenylidene]-diethylammonium
chloride atau yang dikenal dengan Rhodamin B adalah zat warna sintetik yang dilarang penggunaannya
dalam kosmetik dan dinyatakan sebagai bahan yang berbahaya menurut Peraturan
Menteri Kesehatan RI No. 376/Menkes/Per/1990 karena dapat menyebabkan kerusakan
hati, ginjal dan limfa diikuti perubahan anatomi berupa pembesaran organ
Di dalam Rhodamin B terdapat ikatan dengan klorin (
Cl ) yang dimana senyawa klorin ini merupakan senyawa anorganik yang reaktif
dan juga berbahaya. Selain terdapat ikatan Rhodamin B dengan Klorin terdapat
juga ikatan konjugasi. Ikatan konjugasi dari Rhodamin B inilah yang menyebabkan
Rhodamin B bewarna merah. Rhodamin B dan Klorin menjadikan adanya kesimpulan
bahwa atom Klorin yang ada pada Rhodamin B yang menyebabkan terjadinya efek
toksik bila masuk ke dalam tubuh manusia (_________, 2014)
Karakteristik
Rhodamin B
Rumus Molekul dari Rhodamin B adalah C28H31N2O3Cl
dengan berat molekul sebesar 479.000 gram. Zat yang sangat dilarang
penggunaannya dalam makanan dan kosmetik ini berbentuk kristal hijau atau
serbuk ungu-kemerah-merahan, sangat larut dalam air yang akan menghasilkan
warna merah kebiru-biruan dan berfluorensi kuat. Rhodamin B juga merupakan zat
yang dapat larut dalam alkohol, HCl, dan NaOH. Di dalam laboratorium, zat
tersebut digunakan sebagai pereaksi untuk identifikasi Pb, Bi, Co, Au, Mg, dan
Th dan titik leburnya pada suhu 165˚C (_________, 2014)
(gambar 2.2.1)
Menurut
Zainuddin, D (2012) menyatakan bahwa ada beberapa nama-nama lain dari Rhodamin
B yang belum diketahui masyarakat awam, seperti:
Acid Bruliant Pink B
|
Briliant Pink B
|
ADC Rhodamine B
|
Calcozine Rhodamine BL
|
Aizen Rhodamine BH
|
Calcozine Rhodamine BX
|
Aizen Rhodamine BHC
|
Calcozine Rhodamine BXP
|
Akiriku Rhodamine B
|
Cerise Toner
|
Cerise Toner X127
|
Elcozine rhodamine B
|
Certiqual Rhodamine
|
Geranium Lake N
|
Cogilor Red 321.10
|
Hexacol Rhodamine B Extra
|
Symulex Magenta
|
Takaoka Rhodmine B
|
Tetraetilrhodamine
|
Cosmetic Briliant Pink Bluish D conc
|
[9-(orto-Karboksifenil)-6-(dietilamino)-3H-xantin-3-ylidene] dietil
ammonium klorida
|
Penyalahgunaan
dalam kehidupan sehari-hari
Seiring berkembangnya zaman, tentu saja orang
cenderung akan lebih memilih cara yang ekonomis dan praktis untuk mendapatkan
banyak keuntungan. Dalam hal perdagangan, pada kosmetik contohnya adalah
lipstik yang berwarna merah mencolok, lipstick water proof (tahan air), blush
on (pemerah pipi). Paparan rhodamin b dalam waktu yang lama (kronis) dapat
menyebabkan gangguan fungsi hati/kanker hati, oleh karena itu hendaknya
konsumen terlebih kaum hawa tetap adanya sikap kehati-hatian dalam memilih
lipstik yang aman.
Dampak
Rhodamin B terhadap tubuh
Menurut Syah et al. (2005) menyatakan bahwa
penggunaan Rhodamin B dalam produk kosmetik dilarang karena bersifat
karsinogenik kuat, dapat mengakibatkan gangguan fungsi hati hingga kanker hati
Penyebab lain senyawa ini begitu berbahaya jika
digunakan adalah senyawa tersebut adalah senyawa yang bersifat radikal. Senyawa
radikal adalah senyawa yang tidak stabil. Dalam struktur Rhodamin kita ketahui
mengandung klorin (senyawa halogen), sifat halogen adalah mudah bereaksi atau
memiliki reaktivitas yang tinggi maka dengan demikian senyawa tersebut karena
merupakan senyawa yang radikal akan berusaha mencapai kestabilan dalam tubuh
dengan berikatan dengan senyawa-senyawa dalam tubuh kita sehingga pada akhirnya
akan memicu kanker pada manusia
(_________, 2014)
Klorin sendiri pada suhu ruang berbentuk sebagai
gas. Sifat dasar klorin sendiri adalah gas beracun yang menimbulkan iritasi
sistem pernafasan. Efek toksik klorin berasal dari kekuatan mengoksidasinya.
Bila klorin dihirup pada konsentrasi di atas 30 ppm, klorin mulai bereaksi
dengan air dan sel-sel yang berubah menjadi asam klorida (HCl) dan asam
hipoklorit (HClO) (_________, 2014)
Menurut Aria, Kiki (2016) menyatakan bahwa adapun cara
kerja Rhodamin B di dalam tubuh adalah:
Rhodamin B bersifat lokal dan sistemik
jika masuk ke dalam tubuh. Lokal maksudnya, zat langsung merusak zat yang
dilaluinya. Sedangkan sistemik ialah, zat kimia yang memiliki target organ yang
akan dirusak jika masuk ke dalam tubuh.
Untuk Rhodamin B biasanya jika masuk ke tubuh akan mengganggu fungsi kerja
hati. Pada mulanya hanya terganggu namun karena Rhodamin memiliki sifat
karsinogenik maka lama-kelamaan akan memicu tumbuhnya sel kanker di hati.
Dampak
yang ditimbulkan apabila terpapar Rhodamin B :
1. Mual,
Muntah
2. Sakit
perut
3. Tekanan
darah rendah
4. Jika
terhirup dapat menimbulkan iritasi pada saluran pernafasan.
5. Jika
terkena kulit dapat menimbulkan iritasi pada kulit.
6. Jika
terkena mata dapat menimbulkan iritasi pada mata, mata kemerahan, udem
pada kelopak mata.
7. Jika
tertelan dapat menimbulkan keracunan dan air seni berwarna merah atau merah
muda.
8. Kanker
9. Gangguan
hati/liver
Pencegahan
dan pertolongan pertama
Pencegahan
dapat dilakukan dengan mengenali ciri-ciri lipstik yang mengandung Rhodamin B :
1. Warna
kelihatan cerah (merah menyala) merah berpendar
2. Ada
sedikit rasa pahit
3. Baunya
tidak alami dan menyengat
4. Banyak
memberikan titik-titik warna karena tidak homogen (menggumpal)
5. Harganya
murah
Menurut
Zainuddin, D (2012) menyatakan bahwa pertolongan pertama apabila keracunan
Rhodamin B adalah:
1. Bila
terhirup segera pindahkan korban dari lokasi kejadian, pasang masker berkatup
atau perlatan sejenis untuk melakukan pernapasan buatan, bila perlu hubungi
dokter.
2. Bila
terkena kulit segera lepaskan pakaian, perhiasan dan sepatu penderita yang
terkontaminasi/terkena Rodamin B. Cuci kulit dengan sabun dan air mengalir
sampai bersih dari Rhodamin B, selama kurang lebih 15 menit sampai 20 menit.
Bila perlu hubungi dokter.
3. Bila
terkena mata, bilas dengan air mengalir atau larutan garam fisiologis, mata
dikedip kedipkan pastikan sisa Rodamin B sudah tidak ada lagi atau sudah
bersih, jika terasa parah segera hubungi dokter.
4. Bila
tertelan dan terjadi muntah, letakan posisi kepala lebih rendah dari pinggul
untuk mencegah terjadinya muntahan masuk ke saluran pernapasan. Bila korban
tidak sadar, miringkan kepala ke samping atau ke satu sisi dan segera hubungi
dokter
Uji
coba mandiri yang dapat dilakukan:
- Haluskan lipstik di cawan lalu oleskan pada kabel tembaga.
- Lap kabel tembaga dengan kain
- Apabila kabel tembaga berubah warnanya jadi warna putih, maka lipstik mengandung senyawa logam berat.
Kasus
1. Alergi pada bibir
Bibir
akan mengalami rasa panas dan kemerahan, bahkan beberapa kasus bibir akan
terasa gatal dan melepuh. Hal ini diakibatkan oleh kandungan bahan bahan berbahaya
yang terkandung pada lipstik yang secara langsung ditolak oleh tubuh dan
menimbulkan alergi.
(Gambar
2.4.1)
2.
Bibir Menghitam
Lipstik
palsu akan mengakibatkan bibir menjadi hitam karena pengendapan yang terjadi
oleh pigmen yang terkandung pada lipstik, alhasil ketika bibir tidak menggunakan
lipstik ia akan terlihat pucat dan tidak segar, dan membuat tampak lebih tua
dari umur sebenarnya.
(Gambar 2.4.2)
3.
Menyebabkan Kanker
Kandungan
paling berbahaya dalam setiap kosmetik adalah zat kimia dan sintetis. Zat kimia
dan sintetis menjadi zat paling berbahaya karena dapat menyebabkan kanker.
Kandungan zat kimia dan sintetis ini ada pada produk lipstik dan juga produk
kecantikan lainnya yang merupakan produk tiruan dari merk tertentu, atau sering
disebut merk palsu.
(Gambar
2.4.3)
4.
Gangguan kehamilan
Pada
beberapa lipstick terkandung bahan yang bernama retinyl palmitate, zat ini
sangat berbahaya bagi organ reproduksi wanita karena dapat menyebabkan kanker
dan juga gangguan pada kehamilan. Untuk itu, disarankan bagi ibu hamil untuk
berhati hati dalam melakukan pemilihan penggunaan lipstik.
(Gambar
2.4.4)
5.
Bibir kering dan pecah-pecah
Sebelum
memilih lipstick sebaiknya melihat isi kandungannya. Pada lipstik palsu banyak
kandungan zat zat yang membuat bibir kering
dan juga pecah pecah karena pemakaian yang terlalu sering.
(Gambar 2.4.5)
Best Betting Sites in the UK December 2021
BalasHapusBest Betting Sites · LeoVegas – Best of the Best · luckyclub Betfair – Best Odds and Markets · William Hill – The UK's #1 Site for Sports Betting · Betfair – The